.


glitter-graphics.com
Custom Glitter Text

I made this widget at MyFlashFetish.com.

Selasa, 22 Desember 2009

Selamat Hari IBU...

Bismillahirrohmanirrohim...


Selasa, 22 Desember 2009 Masehi (05 Muharram 1431 Hijriyah)

Selamat hari Ibu,,,
I Lope u so much,,,

Ibu! Bunda! Mama! Mamih! Mom! Mboke! Emak! Enyak! Biyung!
Whatever do you say dewh,,,

Ibu!
Hari ini Selasa tanggal 05 Muharram 1431 Hijriyah atau tepatnya 22 Desember 2009 adalah hari Ibu. Hari ini adalah Hari Ibu sedunia. Disini di hati ini aku merayakan dan mengucapkan doa untukmu. Semoga Allah selalu menyerta langkahmu dalam menjalankan ibadah. Di pedesaan nun jauh disana pun tetap menyatakan bahwa hari ini adalah Hari Ibu. Di sini orang-orang bergembira memperingatinya. Mereka memberi hadian berupa coklat atau aneka warna dan rasa kesukaan sang Ibunda tercinta. Ada yang mengajak jalan-jalan ke Mall. Berlibur ke pulau impian, Pulau Bali atau sederetan hiburan indah mengasyikan yang bertujuan untuk memberikan kesenangan dan kebahagiaan untuk sang Ibunda tercinta.


Tapi sahabat,,,,
Apakah di sana di luar sana sama perayaannya dengan yang kita lakukan?
Coba tengok di kolong jembatan [ada seorang pengemis wanita sambil menggendong anak bayinya].
Coba lihat di ujung ladang sana [ada seorang ibu paruh baya dengan setia memanen padi untuk mencukupi kebutuhan keluarga membantu sang suami atau menafkahi anak-anaknya karena ditinggal oleh sang suami yang mendapat gelar almarhum]
Ibu di sawah

Coba lihat di ujung aspal pedesaan [ada seorang perempuan tua membawa barang daganganya guna menafkahi anak dan keluarganya (mungkin)]
Wanita perkasa

Sahabat,,,
Apakah mereka merasakan apa yang saat ini kita rasakan dan rayakan?
Jangankan untuk mengingat tanggal 22 Desember sebagai hari Ibu.
Jangankan untuk merayakan hari Ibu sedunia, berharap senyum sang anak saja sudah cukup membahagiakan.

==================================================
UNTUK SANG ANAK YANG TERLALU EGOIS DENGAN DIRINYA
==================================================
Selamat Hari Ibu, Ibu!
Disaat-saat menyakitkan itu dibibirmu yang mulai kering dan keriput itu masih saja selalu terukir senyuman. Siapa pun yang melihatnya, pasti akan berpikir kalau Ibu sangat bahagia. Bahkan do’a-do’amu yang tulus dan ikhlas masih saja kau panjatkan untuk anak-anakmu itu. Anak yang sama sekali tidak mempedulikan dirimu yang sudah renta itu. Anak yang hanya sibuk men-Tuhankan istri atau suaminya. Anak yang terlalu sibuk dengan dunianya, meski menurutnya adalah benar. Ya, benar saat itu dan benar-benar menyakitkan hati Ibu.

Ah, Ibu! Adakah benar kalau engkau adalah manusia biasa? Tidakkah kau merasa bahwa engkau adalah malaikat?

Sedikit percakapan antara anak dan Ibunya :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Bu, aku pengin beli hape yang ada kameranya itu loh Bu," ujar anaknya santai tanpa mempedulikan Ibunya yang tengah sibuk dengan mesin jahitnya.
"Memang harganya berapa Nak?" jawabnya penuh kasih dengan kerutan kekhawatiran di keningnya tapi sang anak masih tak mengetahui akan hal itu
"Ya macem-macem Bu. Tapi aku mau beli yang harganya dua juta ajah deh Bu. Kalo bisa besok ya Bu," ujar sang anak masih asyik dengan gunting kukunya tanpa menghiraukan peluh keringat sang Ibu dihadapannya yang duduk membelakangi dirinya.
"Tapi Nak, duit segitu banyaknya dari mana? Hasil jahitan aja nggak sampai segitu toh Nak," masih dengan suara pelan sang Ibu berbicara tanpa melepaskan jarum jahit di tangannya
"Ah Ibu ini gimana sih. Jelas-jelas Ana semalam bareng-bareng menghitung uang Ibu. Dari tabungan Ibu, hasil jual kambing malah Ana lihat sendiri jumlahnya lebih dari dua juta kok. Kalaupun kurang Ibu masih bisa nambahin buat beli hape. Dasar Ibu emang pelit sama anak sendiri saja begitu," sambil membanting gunting kuku dan mengagetkan Ibu. Ibu masih terdiam dan menangis dalam hati.
"Tapi Nak, uang itu kan buat biaya empat puluh hari meninggalnya Almarhum Bapak kamu Nak. Prihatin sedikit lah Nak. Insyaallah nanti kalau ada rizki lagi kita beli hape kamera yang kamu inginkan itu. Kalau beli hape gimana nasib Almarhum Bapak dan adik-adikmu nanti malah tidak makan kita,"
"Ah terserah Ibu lah,,,"

Ana tidak menyadari kalau lisannya telah melukai hati Ibu.
Ana tidak menyadari kalau lisannya telah melukai hati Almarhum Bapaknya.
Ana pun tidak menyadari kalau lisannya telah melukai hati Rasulullah SAW.
Ana pun lebih-lebih tidak menyadari kalau lisannya telah mengundang azab pedih dari Allah SWT. Naudzubillahimindzalik,,,

NOTE
Semoga cerita di atas hanyalah cerita. Semoga saja teman-teman semua tidak termasuk dalam kategori ini. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dengan cerita tersebut.
Jagalah hati

==================================
BAGI IBUNDA YANG SUDAH ALMARHUMAH
==================================
Selamat Hari Ibu, Ibu!
Kini, namamu tinggal nama dan batu nisan. Engkau sudah beristirahat panjang di sana. Melepaskan segala lelah dalam mencurahkan kasih sayang untuk anak-anakmu. Kini engka sudah bias tidur sepuas-puasnya tanpa ada yang mengganggu lagi. Seperti dulu ketika engkau masih ada di dunia ini. Lelapmu terjaga karena mendengar tangisanku. Lelapmu terjaga karena mendengar kegaduhanku di balik kamar tidurku. Lelapmu terjaga karena keributanku bersama adik. Namun di malam ini sayup-sayup terdengar do’a dari dalam kuburmu yang rumputnya tak pernah dijamah yang tanahnya tak pernah tersiram air dari tangan-tangan anak-anakmu.

**SPECIAL TO YOU MY MOTHER**

Terulur pandangan matamu yang kian redup
Saat kantukmu menyapa
Dan tidur panjangmu pun nyata
Air mata terakhir tetes demi tetes
Mengiringi "MENUJU SURGA"
Kau arahkan pandangan ke arah kanan [arahku]
Ku belai rambutmu
Ribuan ayat suci penghantarmu
Kilauan air mata menerpa wajahmu
Tak ada artinya dibalik malaikat pencabut nyawa
Aku melihat matamu Ibu
Engkau melihat dan tahu
Meski kini matamu
Terpejam untuk selamanya
Ibu , , ,
Ku harap engkau tersenyum
Kini kedamaian hatimu ada bersamaku
Meski tanpa kata terucap
Tapi hatiku tahu [jaga diri baik-baik ya Nak]
Seperti pintamu di permohonan "TERAKHIR"

NOTE
Mungkina dalam dada ada rasa kehilangan karena telah ditinggal oleh Ibu.
Tapi bukan berarti selamanya kita terus menangis
Ulurkan doa terindah untuk Ibu
Insyaallah akan menjadikan lebih baik daripada sekedar menangis dan meratapi sesuatu yang telah berlalu.
Ya Allah,,, ampunilah dosa Ibu, sayangilah Ibu, cintailah Ibu. Ampunilah dosaku sebagai anak yang tak mampu memberikan setetes kebahagiaan ketika Ibu masih berada di dunia. Mudahkanlah hamba melangkah. Mudahkanlah hamba mewujudkan cita-cita Ibu. Mudahkanlah hamba mengikhlaskan Ibu. Berikanlah senyuman dan kebahagiaan untuk Ibu. Amin-amin ya robbal 'alamin.

****************************
Singer : Iwan Fals
Judul lagu : IBU

****===== I - B - U ====****

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah

Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu

Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas...ibu...ibu...

====================================
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
*****************************************

Selamat Hari Ibu!
Selamat Hari Ibu!
Selasa, 22 Desember 2009


Special notes untuk sahabat-sahabatku yang minta di share sebelum notes ini selesai. Yani, Mitta, dan teman-teman yang membaca notes ini. Teman2 yang comment dan nongolin jempolnya.
Thanks yaaaaa,,,

Tulisan ini bisa juga dibaca di my blog :


With Love and Spirits,
Itha Zhumarooh Qathrunnada

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...